Berikan Vaksin DPT untuk Perlindungan Anak dari Difteri ๐Ÿ‘ถ

Pentingnya memberikan vaksin DPT pada anak
Pentingnya memberikan vaksin DPT pada anak!
Difteri pada anak yang beberapa tahun belakangan kembali marak sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian vaksin DPT. Melalui vaksin DPT, anak akan terlindung dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri, yang akan menempel pada permukaan dari saluran pernapasan. Bakteri ini akan menghasilkan racun yang merusak jaringan, sehingga terbentuk lapisan tebal dan berwarna abu-abu pada saluran pernapasan.

Penderita pun akan kesulitan dalam melakukan hal seperti bernapas dan menelan. Selain itu, racun juga dapat menyebabkan keluhan demam, nyeri tenggorokan, tubuh yang lemah, dan pembengkakan kelenjar pada leher.

Adapun efek lebih lanjut dapat timbul kerusakan pada jantung, saraf, dan ginjal.

Pemberian vaksin DPT pada anak

Seperti dijelaskan Dr. Sara Elise Wijono, MRes dari KlikDokter, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar vaksin DPT sebaiknya diberikan pada saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. (usia yang dianjurkan)

Vaksin DPT sebanyak tiga kali perlu dilengkapi sebelum anak berusia satu tahun. Setelah itu, antara usia 1-5 tahun sebaiknya diberi vaksin ulangan (booster) sebanyak 2 kali. Dan nantinya anak akan kembali mendapat imunisasi difteri saat usia sekolah, melalui program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).

Pemberian tiga atau lebih vaksin difteri efektif untuk melindungi dari penyakit difteri hingga 97 persen. Dengan pemberian vaksin ulangan yang sesuai, efektivitas ini bahkan dapat meningkat hingga 99 persen.

Efek samping vaksin DPT

Meski efektif melindungi dari difteri, sebenarnya ada terdapat beberapa efek samping pada anak jika menggunakannya. Antara lain:

  • Dapat timbul kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi suntikan. Hal ini umumnya hilang dalam dua hari.
  • Terkadang ditemukan demam, rewel, kelelahan, nafsu makan berkurang, atau muntah 1-3 hari setelah pemberian vaksin.
  • Reaksi serius, seperti kejang, menangis terus selama 3 jam atau lebih; demam tinggi (lebih dari 40,50C) yang lebih jarang ditemui.
  • Kejang jangka panjang, koma, penurunan kesadaran atau kerusakan otak amat jarang terjadi

Empat poin diataslah yang merupakan efek samping dari DPT.

Tambahan...

Vaksin DPT adalah perlindungan efektif bagi anak dari penyakit difteri. Namun, jika anak mengalami efek samping usai vaksin, segera berikan anak minum (misalnya ASI) lebih banyak, memberikan pakaian tipis apabila anak demam, dan mengompres bekas suntikan dengan air dingin.

Apabila timbul reaksi serius, segera bawa anak ke dokter.

Catatan...

Bagi kamu yang tidak sengaja kesasar di blog ini, mending JANGAN langsung keluar. Saran saya lebih baik liat-liat dulu Daftar Isi dari kumpulan artikel yang telah saya tulis blog sederhana ini.

Kemungkinan, kamu akan menemukan artikel terkait lainnya.

Itu saja sarannya...

Sekian...

Itulah artikel mengenai PENTING: Berikan Vaksin DPT untuk Perlindungan Anak dari Difteri ๐Ÿ‘ถ. Semoga informasi yang saya tuliskan di atas bisa bermanfaat bagi kalian yang membacanya.

Mohon maaf jika ada salah kata,

Sampai jumpa di lain waktu.

Terima kasih
“Melalui vaksin DPT, anak Anda akan terlindung dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus”